rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 18 Maret 2011

untuk wanita (10102007)

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

mungkin beberapa tulisan ke depan akan agak sedikit berbeda..karena beberapa tulisan ke depan adalah pindahan atau co-pas dari tulisan di blog saya yang lama..tentunya yang agak "bener" nya aja..gak semuanya..hehehe...
dan ini lah yang pertama...

==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==.==

UNTUK WANITA
ditulis tanggal 10 Oktober 2007
di putnuimutthea.multiply.com


Tulisan ini emang bwt ce, tapi bagus juga dibaca co. Ini bukan tulisan gw, tapi kutipan tulisan dari buku Dua Hati yang Berlayar karya Tonny Raharjo. Gw suka bgt bukunya, isinya tentang renungan inspirasi spiritual. Menurut gw isinya diangkat dari kehidupan kita, yang kecil, tapi ternyata sangat penting. Ada 20 judul tulisan dalam buku ini, tapi ketika gw sampe di halaman 23, tulisan yang ke-3, gw langsung bilang “ini dia…”(),, knp gw bilang gitu? Baca aja dulu kutipannya, ga da yang gw tambahin dan kurangin,,asli bgt tulisannya begini (takut dituntut,hehe),,
Yah, ini untuk mu, wanita…

…………..
Seorang wanita sempurna seperti setangkai mawar berduri. Dan kesempurnaan mawar adalah pada durinya. Semua kisah, puisi,syair dari klasik hingga postmodern memberi tajuk ‘mawar berduri’ untuk gambaran kesempurnann bunga. Namun terkadang orang menganggap duri pada mawar mengganggu, merusak bahkan menghalangi keindahan kelopak mawar. Padahal justru dengan duri itulah setangkai mawar menjadi sempurna, terjaga, terlindungi, tak dipetik sembarang orang.
Mawar adalah wanita, sedangkan duri pada mawar adalah aturan yang melekat dari Allah bagi seorang wanita. Banyak orang mengatakan aturan yang Allah buat untuk wanita, mengekang, sulit jodoh hingga sulit mendapatkan pekerjaan. Padahal seperti duri pada mawar, justru aturan itu yang melindungi, menjaga dan membuat seorang wanita mulia. Seperti duri yang jadi penyempurna mawar. Maka aturan Tuhan yang menjadi penyempurna wanita. Dan jika mawar berduri adalah mawar yang sempurna, pastinya wanita dengan aturan yang melekat dari Tuhannya pula wanita yang sempurna.
Seorang wanita sempurna seperti mawar di tepi jurang. Bukan mawar di tengah taman. Jika mawar ada di tengah taman cenderung semua tangan bisa memetiknya, dari orang biasa hingga orang ‘kurang ajar’ yang nekat memetik walaupun ada tulisan “Dilarang memetik bunga”. Walau ada larangannya orang tetap berani memetik, toh di bawah tulisan larangan itu hanya tertulis ancaman “denda sekian puluh ribu atau kurungan sekian bulan”. Tapi jika ada di tepi jurang tentu tak semua tangan berani menyentuhnya.
Maka wanita, tumbuhlah di tepi jurang. Hingga tak sembarang tangan lelaki bisa mencolekmu. Hingga jika pun suatu saat ada seorang lelaki memetikmu, pastilah lelaki yang paling berani berkorban untukmu. Bukan sembarang tangan, bukan sembarang orang, bukan sembarang lelaki. Karena wanita bukanlah barang murah yang boleh disentuh seenaknya. Bukan barang hiasan yang bisa dipetik dengan ancaman kecil.

.......

Hmm,,,gw bercermin dari tulisan ini,,bisakah gw jadi mawar di tepi jurang? Gw pengen jadi mawar itu. Semoga Allah meridhoi, amin…

Gw bener2 terkesan dengan tulisan ini. bukan tepat saat gw baca, tapi saat gw dengar langsung sang penulis bercerita di depan peserta PMB FIK 2007,,yah inilah kenang2an paling indah dari ospek fakuktas gw.
Sang penulis, Tony Raharjo, bener2 bwt gw ternganga dengan cerita2nya. Terlebih waktu nyeritain cerita di atas. Selesai dia berbagi cerita itu,,semua tepuk tangan,meriah sekali, gw pribadi tepuk tangan dengan sangat ikhlas. Bisakah gw jadi seperti mawar itu?

Makanya,pas gw baca halaman 23 buku Dua Hati yang Berlayar yang dibagi gratis buat maba FIK UNPAD 2007, gw lang sung bilang “ini dia..!!”.

Hm,,sebenernya ada 1 cerita lagi yang gw cari, sayangnya ga ada di buku Dua Hati yang Berlayar. Mungkin dimuat di buku-buku Tony Raharjo yang lain,,gw ga tau. Ceritanya ttg percakapan Tuhan dengan malaikat ketika Tuhan tengah menciptakan wanita. Gw pengeeeeeeennnnnnnn bgt baca tulisan itu. Hmmm,,,ternyata serorang wanita itu ga sesimpel yang gw bayangin.

Di awal tulisan yang berjudul Mawar di Tepi Jurang itu, Tony Raharjo menuliskan…

Wanita yang baik-baik hanya untuk lelaki yang baik-baik.
Wanita yang buruk, hanya untuk lelaki yang buruk.

Subhanallah,,semoga gw termasuk golongan yang pertama.
Amin…

0 komentar:

Posting Komentar