rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 23 Maret 2012

Jagoan-jagoan ku...

Bismillah...


Setiap melihat mereka, saya seperti melihat sebuah janji masa depan: masa depan yang lebih baik. Janji masa depan yang berlimpah kebaikan di tengah kejahiliyahan yang mungkin masih akan mewarnai. Membayangkan mereka tumbuh dan berkembang, menjadi orang-orang yang berdiri tegar menjadi pembela agama dan bangsanya.


ah, agak lebay memang, hee.. Tapi itulah yang selalu saya rasakan tiap kali meihat mereka, kepolosan mereka, ulah mereka, celoteh mereka, bahkan mungkin cita-cita mereka. Mereka yang kini sedang dididik menjadi orang terdidik.


Ya, saya begitu senang tiap kali melihat mereka, jagoan-jagoan ku, keponakan-keponakanku.. Tumbuh sebagai anak bungsu membuat saya tidak pernah melihat keberadaan anak yang lebih kecil dari saya di rumah. Maka tak heran ketika mereka lahir satu demi satu, ada kebahagiaan yang tak tergambarkan di hati ini.


Mereka -dan anak2 lainnya di dunia ini- adalah para calon penerus kelangsungan kehidupan ini, baik atau  buruknya akan bergantung pada baik atau buruknya mereka dididik.


Dan inilah 4 dari jutaan calon penerus keberlangsungan kehidupan ini:


Afifah Azzahrah
Biasa dipanggil zahra. Dengan nama ini, ayah dan bundanya berharap dia akan menjadi wanita yang dapat menjaga kehormatannya. Zahra lahir sebagai cucu pertama dalam keluarga saya. Namun karna dia lahir dari kakak saya yang ke-3, maka dia akan memanggil sepupu-sepupunya dengan panggilan kakak, haha, jadi dia harus memanggil zidane yang 1tahun lebih muda dari dia dengan panggilan "aa zidane", bahkan dia memanggil hasna (yang lebih muda 3 tahun dari dia) dengan panggilan "kakak kecil hasna".
Zahra lahir tanggal 10 November 2008 di Denpasar Bali. Setiap Selasa, Kamis dan Sabtu adalah jadwalnya sekolah di plygroup Al-Biruni Cirebon. I'm so proud of her, di usianya yang baru 3 tahun lebih beberapa bulan aja ini, dia udah hafal huruf A-Z, hafal angka2, hafal nama dan bentuk huruf hijaiyah, hafal beberapa doa, hafal beberapa nama surat Al-Qur'an, bisa naik sepeda, pake baju sendiri, pake kaos kaki&sepatu sendiri, makan sendiri, dan lain-lainnya. Sebagai yang paling tua dari sepupu-sepupunya, dia bisa bersikap "lebih dewasa", misalnya mengalah kalau pada berebut mainan. Tapi kalau dia lagi gak mau ngalah, beuh, galaknyaaa... hehe..
Calon hafidzah (aamiin) ini bakal punya adik beberapa bulan lagi. Lucunya dia pernah bilang ke gurunya "Miss, wawa sekarang rajin menabung, kalau uangnya udah banyak mau dibeliin kereta dorong buat dede nya wawa", celotehan yang menggemaskan namun mengagumkan.


Atha Fairuz Zidane
Zidane masih memegang predikat ter-ganteng karena semua sepupu dan adiknya adalah perempuan. Anak pertama dari kakak saya yang pertama ini lahir satu tahun kemudian setelah zahra, yaitu 8 November 2009,di Cirebon. Anak yang super duper aktif ini emang susah dikendalikan. Selalu bergerak kemana pun selagi dia belum mengantuk. Utinya (ibu sy) pernah bilang "ampun deh zidane, punya mainan sukanya dibongkar-bongkar". Hehe, mungkin agak mengesalkan meihat anak ini membongkar-bongkar mainannya, tapi menurut saya justru ini kelebihannya. Anak laki-laki emang harus serba bisa nantinya. Dan suka membongkar-bongkar mainan adalah salah satu tanda dia jago di bidang mesin nantinya, hehe, aamiin.
Usianya baru 2 tahun lebih beberapa bulan, namun sudah punya 1 adik perempuan yang sangat disayanginya. Karena udah punya adik, maka dia diajarkan untuk bisa melakukan beberapa hal sendiri. seperti makan sendiri, dll. Dan beberapa bulan lagi zidane siap masuk sekolah, HORAY!
Zidane suka memanggil dirinya dengan panggilan "ndan", haha..dan adiknya sedang diajari untuk memanggil dia dengan panggilan "mas". Walaupun kadang suka dibilang bandel, dia sangat sayaang ke adiknya. Suatu saat dia mau diajak abinya ke jakarta, namun dia berlari kencang masuk ke dalam rumah kembali ketika mendengar adiknya menangis keras sambil teriak "dede", saat sudah sampai di dekat adiknya dia berkata "dede, kenapa dede" sambil mengelus kepala adiknya. Subhanallah, luar biasa!


Aqilah Hasna Humairah
Huaa,,si lucu nan menggemaskan ini biasa dipanggil "dede 'na"...Lahir di Cirebon tanggal 19 Juli 2011. Sekarang sedang giat-giatnya belajar jalan dan mulai tumbuh gigi, gak heran dia sering kecapean dan jadi lebih kurus. Melihat senyumnya pasti membuat semua orang gemas, lucu sekali, trus me! Anaknya agak suka ngambek kalau dia gak nyaman, nangisnya kenceeeng banget. Tapi dia bisa mengimbangi kakaknya dengan jadi anak yang pendiam dan tidak bergerak secara berlebihan kaya kakaknya, hehe..






Dede' baruuu





Alhamdulillah..kemarin (23 Maret 2012) baru lahir jagoan ke-4 ku...Lahir dengan berat 2,3 kg dan panjang 47cm. Hmm, terbilang paling mungil dari sepupu-sepupunya. Semoga bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat.




Itulah jagoan-jagoanku..para calon agen perubahan. Di tangan mereka, dunia ini akan mengalami perubahan yang lebih baik, insya Allah.


Sangat menyayangi mereka..Alhamdulillah telah Allah titipkan mereka dalam keluarga besar kami. Amanah yang tidak mudah, untuk mendidik mereka menjadi orang-orang terdidik. insya Allah. :)

Rabu, 14 Maret 2012

..rindu ini...

Bismillah...


beberapa hari yang lalu, sempat kembali menengok pesan whatsapp dari seseorang adik yang berisi nama adik2 yang menjadi koord dept di Rohis QA FIK Unpad 2012. Tertulis beberapa nama yang sudah saya duga memang akan memegang posisi itu. Salah satunya adik yang menjadi koord dept Ilmy, nama yang tak asing bagi saya, karna 2 tahun lalu, nama itu yang saya "paksa" untuk berada di jajaran staff ilmy untuk menemani perjuangan da'wah ilmy yang terbilang "sangat baru" saat itu di QA FIK UNPAD.


Salah satu nama yang membuat saya tertarik adalah nama seorang adik yang saat ini menjadi koord dept Medium (Media Da'wah dan Informasi Umat). "Sarah 2010" (baca: Sarah dari angkatan 2010), adalah nama yang saat ini mengemban amanah menjadi koordinator dept medium. Awalnya agak sedikit kaget. "Subhanallah, angkatan 2010 sudah menjadi koord dept Medium", mengingat angkatan 2010 berarti baru tahun ke-2 di FIK, brarti baru 1 kali mengalami periode kepengurusan QA. Tetapi memoriku berputar kembali ke kenangan 3 tahun lalu. Tahun 2009, nama koord dept Medium itu diisi oleh nama "Puput 2007". Saat itu angkatan 2007 menginjak tahun ke-2 nya di FIK dan menginjak kesempatan ke-2 untuk turut serta menggerakkan roda da'wah QA. Ya, rupanya posisi sarah saat ini adalah yang saya alami 3 tahun lalu, di tahun ke-2 dipercaya mengkoordinasikan satu departemen. Hmmm...


Entahlah bagaimana perasaan sarah saat ini. Yang jelas perasaan saya 3 tahun lalu begitu masih melekat dalam ingatan. Terkejut, tidak percaya, beban, gak sanggup, gak pantes: itulah sebagian pikiran saya tentang amanah ini. Ah, sulit digambarkan bagaimana perasaan saya saat itu. Mungkin agak sedikit lebay, tapi entahlah, itu yang saya rasakan. Bagi saya, seorang puput di tahun 2009, amanah ini benar2 sesuatu yang aneh. Saya merasa masih menjadi anak bawang di dunia ke-Rohis-an. Ditambah saat itu saya adalah saya yang masih sering memakai celana, yang masih sering lupa memakai kaos kaki, saya yang masih sering bolos mentoring, dan berbagai kondisi yang lainnya yang membuat saya berpikir "saya kan gak akhwat bgt". Ya, kondisi saya jauh berbeda dengan beberapa teteh-teteh koordinator dept lainnya di QA tahun 2009 yang penampilannya sangat rapih, bagaimana mungkin Allah menjatuhkan amanah ini pada saya? Ah, aneh rasanya...kenapa pula teh Ria Indriani (koord dept Medium QA 2008) bisa meyakinkan bahwa saya bisa memegang amanah ini. Saat rasanya masih belum mantap hati ini, eh sudah ditambah kejutan lain: dua orang staff Medium saat itu adalah angkatan 2006 (baca: kakak tingkat) yang tercatat aktif di FLP Bandung. Aaaargh,,,rasanya hati makin ciut. Bagaimana saya bisa menjalani amanah ini? Bisakah saya menjadi seorang pemimpin? Bisakah ya Rabb??


Ternyata proses menjawab semua keraguan saya. Ya, proses menjawab semuanya.
Saya kan gak akhwat banget?
--justru proses ini lah yang sedikit demi sedikit merubah saya..menyadari bahwa menutup aurat secara sempurna bukanlah sekedar pilihan, melainkan kewajiban dan kebutuhan.
Saya kan baru?
--ternyata gak baru2 banget kok, 1 tahun sebelumnya di Medium cukup jadi bekal untuk menelaah mana program yang masih harus dilanjutkan, mana yang dimodifikasi, dan mana yang diganti.
Saya membawahi kakak tingkat?
--salah! itu statement yg salah! saya bukan membawahi kedua kakak tingkat saya itu. tepatnya saya bekerjasama dengan mereka. Justru banyak pelajaran dari keduanya. Dua kakak yang sangat bijak dan profesional. Rindu mereka, teh niken dan teh ade..semoga Allah selalu melindungi keduanya.
Bisakah saya memimpin?
--Hey, ternyata itu kesempatan yang Allah berikan pada saya untuk mengenal seperti apa itu pemimpin.
Sanggupkah saya?
--Jawabannya: saya telah menjalani proses itu sampai akhir periode. Nilainya, saya serahkan pada Allah. Tugas saya terbatas pada proses, sungguh Allah yang berhak menilai : sudah benarkah yang saya kerjakan.


Proses yang tidak mudah, namun terasa sangat indah. Tim Medium yang luar biasa. Saling mendukung, saling bekerjasama, saling melengkapi, saling mengingatkan, saling berbagi, dan "saling2" dalam kebaikan lainnya.


Medium, rumah yang memberikan keteduhan tersendiri ketika berada di dalamnya, ketika berinteraksi dengan orang2 didalamnya dan berda'wah di bidang ini. Rindu, ya, sangat rindu. Mading, kajian tematik, buletin Iffah, buletin QtA, fs, fb, blog, dll: sangat rindu mengerjakan semua itu.


Rohis QA...rumah yang sangat menentramkan. Lingkaran syuro (syuro departemen maupun syuro koord), agenda-agenda da'wah, dan segala hirup pikuk tentang QA: begitu sangat merindukan itu semua. QA, tempat menemukan sahabat2, yang dipersatukan karna cinta..cinta pada Allah ta'ala..


sedikit kenangan di akhir kepengurusan Medium QA 2009:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=199249504113


Proses ini membuat saya yakin, Allah tak akan menjadikan apa yang terjadi pada hambaNya menjadi sesuatu yang sia-sia, selama itu dijalankan atas namaNya, dan hanya untukNya.


Wallahu a'lam...

Minggu, 11 Maret 2012

..kuncinya adalah SYUKUR..

Bismillah..


Saat ini hampir tengah malam..sedikit bingung mau ngapain..antara menyiapkan bahan untuk pelatihan besok, atau merampungkan tugas laporan jiwa..keduanya kurang menarik saat ini..akhirnya mampir dulu ke blog.


Ya...alhamdulillah...satu stase lagi terlewati...semakin banyak yang didapat..benar-benar suatu proses yang melelahkan, namun sangat berkesan.


Begitu banyak kata syukur terucap hari itu. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Nya.. hari itu, hari terakhir di stase jiwa, hari dimana digelar seminar akhir, hari dimana segala rasa terasa.
Seminar yang berjalan lancar (walaupun sedikit membuat sakit kepala), terminasi dengan pasien dan perawat, hingga pindahan kembali ke bandung,,semuanya itu membuat tak hentinya mulut dan hati ini berucap syukur pada Nya.
Ada haru yang terasa, entah apa penyebabnya.
Sedih rasanya hari itu, entah apa yang membuat sedih.
Sedih yang membahagiakan. atau bahagia yang menyedihkan. entahlah apa namanya.


STASE JIWA..sungguh luar biasa...
setelah berbulan-bulan berkutat di RSHS, berhadapan dengan berbagai kasus..namun di sini, di RS Jiwa Prov Jabar, banyak yang berbeda lagi, sangat berbeda.
Pernah hampir menangis karna sulit mendekati pasien.
Pernah hampir stress beradaptasi dengan cuaca yang dingin.
Ah, tapi semua itu LUAR BIASA.


Pernah saya melihat keluarga yang hampir menangis melihat kondisi anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa. Ada juga pemandangan mengharukan ketika dengan bahagianya seorang kakak menjemput adiknya yang hari itu diperbolehkan pulang (dia melepas sepatunya karna sandal adiknya hilang, memakaikan sepatunya tersebut ke kaki adiknya, dan ia sendiri pulang tanpa alas kaki, mengharukan!). Yang tidak kalah mengharukan ketika melihat seorang ayah yang menggendong anaknya yang juga diperbolehkan pulang hari itu (anaknya berusia lebih kurang 18 tahun, tampak mengalami retradasi mental).
dan pemandangan mengharukan lainnya..luar biasa..


Kembali ke kata syukur. Suatu saat saya ngobrol dengan seorang teman. Ia mengatakan bahwa satu pelajaran yang dia tangkap dari beberapa kasus kejiwaan di ruangannya adalah tentang satu kata bernama SYUKUR. Beberapa kasus kejiwaan kadang bermula dari hal-hal yang mungkin tidak terlalu berat. Contoh kasusnya: seorang pasien menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia cintai, ia kecewa dengan kondisi itu, tidak bangga pada suaminya, dan entah bagaimana ceritanya hingga ia mengalami gangguan jiwa. Satu kata kuncinya: ia tidak bersyukur. Andai saja ia mau bersyukur dengan seseorang yang dipilihkan utnuknya itu, berusaha mencintainya, dan yakin bahwa Allah berikan yang terbaik untuknya, mungkin ia tak perlu menghadapi kondisi seperti saat ini.
Dan banyak kasus lainnya, yang berawal dari berbagai penyebab, yang mengakibatkan gangguan jiwa karna manusia lupa kata syukur.


Syukur, begitu simpel katanya, dalam maknanya, kadang sulit mengaplikasikannya, namun besar pengaruhnya.
Percayalah...
Saya pun percaya, syukur yang membuat hari itu saya merasakan dua perasaan itu: sedih dan bahagia.
Bersyukur Allah memberikan kesempatan untuk menjalani praktik keperawatan jiwa ini. Bersyukur bisa mengenal mereka -pasien gangguan jiwa, perawat jiwa, dokter spesialis jiwa-, bersyukur bisa serumah dengan mereka -temen2 sekosan di cisarua-, bersykukur bisa bekerjasama dengan mereka -teman2 kelompok3-, bersyukur bisa dibimbing mereka -CI ruangan, dosen akademik-, bersyukur memiliki keluarga besar seperti mereka -teman2 kelompok stase besar-, serta bersyukur memiliki Allah ta'ala -yang menyebabkan semua ini ada-.


Dalam perjalanan pulang ke Bandung hari itu, sembari melihat pemandangan luar biasa indah di daerah Lembang dan mendengar celotehan teman-teman, saya berpikir satu hal: kunci kebahagiaan menjalani suatu proses adalah dengan mengambil hikmah positif sebanyak-banyaknya dan bersyukur.
Ya, hari itu saya sangat bahagia, dan semoga ke depannya saya akan terus bahagia, bukan saja karna akan banyak hal menyenangkan karna akan banyak juga hal yang tidak menyenangkan. Namun semoga saya tetap bahagia, dengan kata SYUKUR.



















Wallahu a'lam.. :)

Sabtu, 03 Maret 2012

..mungkin ini peringatan dari Mu..

Bismillahirrahmaanirrahiim..


Semua bisa terjadi..ya harusnya dari awal saya sadari ini...
Mungkin Allah sedang memperingatkan saya...tentang satu hal yang mulai saya lupa.

Sesungguhnya saya bukan lupa..tapi mencoba mengambil sisi lainnya.

Mencoba memantapkan niat..agar yang dilakukan membawa manfaat.


Tapi saya lupa..sekali lagi, saya lupa....
Dia juga laki-laki..yang punya hati..


Ya Rabb,,mohon ampun...
sungguh saya tidak bermaksud apapun...
selain untuk mengusahakan kesembuhan baginya..
dan berusaha mengembalikannya ke dunia nyata..


Ya Rabb,,jika kau tengah mengingatkan saya..
bahwa saya mulai lupa prinsip yang seharusnya..
maka hanya padaMu ku kembalikan urusan ini..
dan mudahkanlah datangnya solusi.


Untuk seseorang di suatu ruangan di suatu rumah sakit..
maaf jika perilaku saya berubah akhir-akhir ini..
bukan maksud saya menyakiti..
tapi bukan itu maksud diri ini..


saya syukuri kemajuan yang anda alami..
namun tolong jangan salah artikan..
Karna apa yang saya lakukan..
bukan untuk dipahami "dengan hati"..



Ya Rabb,,Engkaulah yang membolak-balikkan hati..
setelah adanya peringatan ini..
mohon kuatkan diri ini..
untuk menjaga diri dan hati..
hingga waktunya ada yang memiliki nanti.