rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 12 Oktober 2012

ceritanya mumpung di Bandung (part 1)

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Ceritanya mumpung masih berkesempatan menetap di Bandung...
Ceritanya saat itu hari Sabtu sekitar 2 pekan lalu, sudah direncanakan dengan seorang teman untuk pergi ke Jatinangor untuk beberapa keperluan, tapi rencana itu diurungkan karena suatu alasan. Dan, alhasil sy menetap di kamar kosan sepanjang hari. Esoknya pun, sudah dapat dibayangkan seharian tanpa rencana apapun. Namun justru yang tidak direncanakan malah jadi kenyataan. Ide spontan muncul dari seorang teman ketika kami sedang berinteraksi lewat whatsapp."Lewat braga ni, jadi pengen ke bragfest, foto2, kesana yu, mau gak?", begitu kurang lebih kata-katanya. Eeergh, sebenernya sy tipe orang yang gak suka pergi dadakan. Sempet galau (semuaa aja dihubungin ama galau, haha), tapi akhirnya pergi juga. Mumpung di Bandung ceritanya, karna sepanjang 5 tahun merantau di Bandung dan sekitarnya, sekalipun saya belum pernah ke Braga Festival.

Haha...dan jadilah saya berangkat ke Braga sendiri. Gedung Merdeka, itu meeting point saya dengan teman saya itu. Dan eng-ing-eng, dengan lucunya saya malah nyasar -karena emang gak tau dimana gedung merdeka-, sy malah turun di jalan merdeka, haha.. Akhirnya saya jalan ke braga. Meeting Point  pun jadi kacau, kami berdua saling mencari sepanjang jalan Braga...dan bertemulah kami di jalan Braga tepatnya depan Bank BJB...that's why we name that moment "Di Jalan Braga Kita Betemu". Rencananya si mau dibuat novel, cuma gak lucu aja judul novelnya keren tapi isi ceritanya tentang 2 orang yang nyasar..haha..

Kekocakan gak berhenti sampai di situ, tepat saat kita berhasil bertemu, hujan malah semakin deras. Akhirnya gak ada pilihan lain: berteduh sambil ngobrol. Hujan sedikit reda, kami jalan...baru beberapa meter, deras lagi. Gak ada pilihan lain lagi: berteduh lagi. Reda lagi, jalan lagi, deras lagi, berteduh lagi, hahaha.. Hingga akhirnya kami nekat foto2 di tengah gerimis.

Sebenernya itu bukan pertama kali saya mengunjungi Jalan Braga, tapi kayanya memang itu pertama kalinya saya ke Braga untuj jalan2..sehingga teman sy ini menjadi tour guide sekaligus fotografer yang baik, karna pada dasarnya setiap moment yang baru atau jarang terjadi tidak afdhol kalo tidak didokumentasikan, ya maklumlah ceritanya mumpung di Bandung :D


Well, jalan-jalan ini emang cuma sesaat (gak lama), tapi alhamdulillah bisa menghilangkan penat, hemat pula..hehe..
Tapiii,,setelah acara jalan-jalan ini beres, tepat ketika memasuki kembali kamar kost, perasaan langsung berubah drastis, ada perasaan hampa, kosong, melompong, ah apalah itu namanya.. Tiba-tiba teringat mereka, sahabat-sahabat yang saya "temukan" semasa kuliah. Mereka yang dapat memberikan pengalaman suka dan duka, mereka yang memberikan rasa bahagia, mereka yang membuat saya merasa tidak sendiri, dan mungkin mereka menjadi salah satu alasan saya dapat bertahan. Ah,,Allah,,lindungi mereka, berkahi kegiatan-kegiatan mereka, mudahkan urusan-urusan mereka..karna sungguh kami bertemu karna Mu dan karena cinta pada Mu...

Daaaaaaaaaaaan, alhamdulillah..weekend datang lagiii...dan besok akan ada kembali ceritanya mumpung di Bandung..hehe..

Sabtu, 29 September 2012

"wanita perkasa"

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

"Kalau kerja di wilayah emergency, harus jadi perkasa, gak cowo gak cewe, semua harus cekatan".
Itulah sepotong kalimat dari Pak Niko, seorang perawat yang sudah belasan tahun mengabdikan hidupnya sebagai perawat, dan usia pengabdiannya kepada Cath Lab RSHS adalah sama dengan usia Cath Lab RSHS.
Kalimat itu terlontar begitu saja ketika kami sedang mengobrol santai sambil menunggu jadwal angiografi koroner pertama yang tidak juga kunjung dimulai, padahal alat sudah kami siapkan. Obrolan ini juga secara tidak langsung disebabkan oleh kejadian sehari sebelumnya, yaitu ketika saya menjadi "pasien" di depan pasien.
Haha, agak geli jika teringat kejadian di hari senin kemarin..Itulah untuk pertama kalinya saya merasakan pingsan dan untuk ke-2 kalinya sy merasakan terapi oksigen bi nasal kanul (pertama kali saat akan menjalani appendictomy). Hari itu, Senin 24 September 2012, adalah hari pertama di minggu ke-2 saya menjalani pelatihan perawat Cath Lab/angiografi di RSHS. Hari itu pertama kalinya saya mencoba up sheat, yaitu tindakan mencabut sheat introducer atau tempat masuknya kateter yang menuju jantung (aaah ribet nerangin yang beginian, hehe). Alhamdulillah, langkah pertama dah OK, darah tidak memancar, intinya saya menekan di daerah yang tepat. Namun, sekali lagi saya tekankan, ini adalah pengalaman pertama saya. Mencoba menyadari bahwa ini adalah tindakan kecil yang penting. Kalau tindakan tidak tepat, bahayanya bisa besar. Lima menit berlalu, masih OK, sambil mengobrol dengan 2 rekan pelatihan yang lain dan 1 perawat senior membuat pengalaman pertama ini cukup menyenangkan. Namun tidak beberapa lama kemudian, entah di menit ke berapa, tiba2 pandangan saya menjadi abu-abu selama beberapa detik, lalu terang kembali..gak sadar kalau itu bukan pertanda yang baik. Lalu kepala agak terasa melayang, perut pun terasa mual, dan saya baru sadar sepertinya saya terserang hipoglikemi. Hanya dalam hitungan detik, tubuh sudah lunglai, haha, untung sempat meminta rekan saya mengganti posisi saya.

Kejadian itu membuat saya "jera" untuk terlalu meremehkan kata menjaga kesehatan dengan makanan. Pasca kejadian itu, tentu saja saya sering mendapat peringatan terutama saat pagi "sudah sarapan belum put?", atau saat jam istirahat siang "puput, hayu makan nasi, biar gak pingsan lagi!". Haha, malu sebenarnya, tapi tak apalah, seenggaknya saya mendapat pengalaman berharga.

Menjadi "perkasa", sepertinya memang ini yang sudah takdirkan oleh Allah kepada saya. Kembali memasuki ranah kerja yang cukup berbau emergency. Saat kuliah dulu, saya penasaran dengan organisasi yang bernama PNC. Dan ternyata di organisasi ini saya ditempa untuk jadi wanita perkasa. Masa-masa diklat adalah masa-masa bersahabat dengan lari, push up, sit up, dan berbagai aktivitas fisik lainnya. Bukan, saya bukan sedang disiksa, tapi saya sedang dilatih menjadi penolong yang kuat, penolong yang perkasa.
Nah, sekarang saya lagi-lagi bertemu dengan area yang menuntut saya menjadi perkasa. Bersahabat dengan alat-alat yang berat, jam kerja yang kadang gak bisa ditebak, kecekatan, kecepatan, ketepatan, dan lain2nya.

Semoga Allah menguatkan fisik dan hati ini...untuk menjalani apa yang telah digariskan olehNya..
Menjadi kuat bukan untuk menjadi angkuh, namun menjadi kuat untuk  kepentingan umat..
Menjadi kuat lah, agar bisa berbuat lebih banyak..

wallahua'alam...

Sabtu, 15 September 2012

I LOVE ALLAH..I LOVE ROHIS..


Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Mungkin sudah dapat ditebak apa yang akan saya uraikan dalam tulisan saya kali ini. Tepat sekali kalau anda menebak bahwa latar belakang penulisan kali ini adalah karena pemberitaan salah satu stasiun TV swasta yang memuat berita tentang pola rekrutmen teroris yang menyinggung keberadaan Rohis. Namun saya tidak bermaksud frontal untuk reaktif terhadap pemberitaan ini. Saya hanya ingin menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya.
Saya pernah menulis postingan yang berjudul “rindu ini” dimana di dalam tulisan itu saya uraikan bahwa betapa saya rindu dengan hiruk pikuk kegiatan rohis. Saya benar-benar mencintai Rohis, karna apa? Karna di sini lah cinta saya pada Allah semakin hari semakin bersemi.
Mereka bilang Rohis adalah awal dari pembentukan teroris… Begini saja, selama kuliah saya masuk rohis dan benar-benar larut dalam kepengurusan rohis selama 3 tahun. Lepas dari 3 tahun tidak lantas saya benar-benar lepas dari rohis, saya masih berhubungan baik dengan adik-adik saya di rohis. Nah dalam kurun waktu yang cukup lama itu, kalaulah memang saya diajarkan menjadi teroris, mungkin harusnya saat ini saya sedang merakit bom, atau sedang menyusun strategi peneroran atau bahkan sedang manjadi buronan polisi karna aksi teroris yang telah saya lakukan. Tapi apa nyatanya? Saat ini saya tidak melakukan apapun itu yang berbau teroris, justru saya dibuat bengong oleh pemberitaan teroris, dan dibuat sedikit geram dengan pemberitaan teroris yang dikaitkan dengan rohis. Karna apa? Because I’m Rohis and I’m not a terorist!
Menurut saya, berita itu benar-benar berita yang keren tapi tidak cerdas. Jelas tidak cerdas, lihatlah betapa banyak orang cerdas di Indonesia ini atau bahkan dunia ini yang dulunya adalah anak Rohis. Mereka yang memberitakan ini pasti bukan anak rohis, karna mereka tidak tahu apa yang kami dapatkan dan lakukan di Rohis.
Dan ini lah Rohis dalam pandangan saya…
Rohis adalah tempat saya menemukan cinta…cinta pada sahabat, cinta pada dakwah, dan segala sesuatu yang membuat saya semakin mencintai Allah. Di rohis saya diajarkan untuk melihat segala sesuatu secara komprehensif. Di rohis cinta saya pada Allah dan RasulNya semakin dikuatkan, dan saya diajarkan cara meningkatkan kecintaan itu dengan cara yang cerdas, bukan cara yang menyesatkan. Rohis adalah rumah yang nyaman bagi saya. Rumah persinggahan ternyaman yang pernah saya singgahi selain rumah keluarga.
Jadi jelaslah jika banyak yang begitu reaktif terhadap pemberitaan ini. Apa yang anak rohis rasakan dengan berita itu? Silakan bayangkan bahwa tersiar berita keluarga anda dituduh sebagai sarang teroris. Pasti anda tidak terima dan mati-matian akan membela. Itu lah kami.. Karna Rohis adalah keluarga.. Rohis adalah cinta.. Cinta yang tidak sembarang dapat dirasakan jika anda bukan anak rohis.
Dari dulu, hingga hari ini dan sampai nanti saya adalah anak rohis dan saya cinta rohis… Dari dulu hingga hari ini dan sampai nanti saya bukan teroris dan saya benci teroris.
I LOVE ALLAH..and I LOVE ROHIS because of ALLAH..

Wallahu a’lam…

Selasa, 04 September 2012

Jilbabku..oh jilbabku..


Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Teringat suatu momen di sore hari, saat hari-hari awal Romadhon kemaren. Saat itu sedang membeli makanan untuk buka puasa -maklum saat itu masih menyandang gelar “anak kost”- di suatu warung nasi. Bukan..bukan warung nasinya yang menarik bagi saya, melainkan TV di warung nasi tersebut. Bukan..bukan juga TV nya yang menarik, melainkan tayangan di TV tersebut yang menarik. Saat itu Romadhon, jelas banyak acara TV berlomba menayangkan segala hal berbau ke-Islam-an. Bahkan acara gosip pun tak kalah ingin menyajikan acara beberbau Islam. Haha, walaupun jelas gak matching sementara gosip saja dilarang dalam Islam. Baiklah, kembali ke ‘sesuatu’ yang membuat saya tertarik tadi, jadi sore itu suatu acara gosip menayangkan berita seorang selebritis yang membuka sebuah bisnis toko kerudung yang lagi “nge-trend” akhir-akhir ini. Entahlah apa nama mode nya, yang jelas mode seperti itu memang sedang digemari banyak muslimah. Dalam acara tersebut bahkan disebutkan bahwa sang selebritis membuat satu buku khusus bagaimana membuat kreasi jilbab seperti yang dipakainya. Seolah-olah beliau lah trend setter dari mode tersebut, dan semua orang yang memakai jilbab seperti gayanya akan bangga dengan mengatakan bahwa ia memakai jilbab ala sang selebritis.
Baiklah, banyak komentar yang mengalir tentang jilbab mode ini. Komentar tersebut mengalir begitu saja tanpa diminta, apalagi permisi. Yah, sesatu yang heboh pasti selalu mengundang komentar, baik positif maupun negatif. Positifnya, berkat mode jilbab seperti ini banyak orang yang tidak lagi memandang jilbab sebelah mata apalagi mengatakan bahwa muslimah berjilbab itu kuno (astaghfirullah). Jilbab kini digemari. Banyak yang hijrah untuk berjilbab. Seolah-olah gairah berjilbab kini bangkit menjalari kaum muslimah, baik muda maupun tua. Jilbab pun tidak lagi menjadi suatu yang monoton, berwarna-warni, “unyu-unyu kalo anak jaman sekarang bilang.. Yah, begitu MENARIK..sangat MENARIK.
Lalu, bagaimana dengan saya? Baiklah, ini blog saya, maka inilah tempat saya berkomentar (jd, please jangan protes! Hehe). Seperti ada hitam maka ada putih, ada gelap ada terang, ada tua ada muda, maka tak heran jika di samping komentar positif akan ada komentar negatif. Dan saya adalah salah satu yang memiliki komentar agak negatif terhadap mode krudung yang sedang “nge-trend” ini. Sungguh saya pun menyayangkan diri sendiri kenapa harus menempatkan diri sebagai orang yang memiliki kesan negatif terhadap sesuatu yang banyak orang nilai sebagai suatu yang positif ini. Saya juga bingung, kenapa justru banyak kesan negatif yang muncul di benak saya tentang jilbab mode ini. Hanya satu yang saya syukuri dari jilbab mode ini: semangat berjilbab menjadi tinggi, selain itu saya rasa saya tidak setuju.
Kenapa?
Saya coba mengingat definisi jilbab yang pernah diuraikan oleh salah seorang pembicara dalam suatu seminar tentang jilbab beberapa tahun yang lalu. Sang pembicara menguraikan definisi jilbab berdasarkan Al-Qur’an:  “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al-Ahzab : 59). Jadi, jelas lah kalo jilbab itu bukan penutup rambut atau kepala aja, tapi menutupi seluruh tubuh kecuali yang biasa nampak. Truuuus, jilbab itu menutupi dada (QS. An-Nur: 31), jadi apakah bisa disebut jilbab kalau tetap menonjolkan lekuk dada kita? Hmm..
Loh? Kan mode jilbab ini bisa dipanjangin…Nutupin dada kok…
Oke, ini yang muncul di pikiran saya tentang pernyataan ini:
Sekarang mari kita tanya dalam hati masing-masing, apa yang kita harapkan saat orang lain melihat jilbab yang kita pakai? Apakah kita berharap mereka akan mengagumi jilbab kita, mengatakan kita semakin cantik jika berjilbab, atau bahkan berharap jilbab kita menarik bagi lawan  jenis kita. Naudzubillahi mindzalik. Mari kita jawab pertanyaan ini dengan jujur, setidaknya kita jujur pada diri kita masing-masing: masihkah kita memiliki tujuan yang salah dalam berjilbab? Benar, segala sesuatu bermula dari niat kita. Maukah nilai mulia jilbab yang kita pakai luntur karna niat kita yang salah? Kita sama-sama tau mode jilbab yang lagi nge-trend ini lucu2 banget, menarik, warna-warni, "sesutu banget" kalo kata Syahrini, hehe... Saya pun teringat saat sang selebritis diwawancarai tentang mode jilbab yang diusungnya itu. Intinya supaya jilbab terlihat lebih menarik dan enak dilihat. Entahlah, mungkin saya yang salah dalam mengartikan kalimatnya, namun menurut saya jilbab dipakai bukan agar kita lebih menarik, justru agar hal-hal menarik pada tubuh kita tersembunyi dari orang-orang yang haram melihatnya. Maka jika maksud kita berjilbab seperti itu adalah agar lebih menarik, sekali lagi saya katakan periksa lagi tujuan jilbab itu apa. Allah tidak akan salah menilai niat hambaNya.
Kenapa saya gak tertarik pada jilbab mode ini? Satu jawaban saya: ya saya memang tidak tertarik. Saya akui saya tidak pandai berkreasi seperti itu. Setiap saya diajak teman untuk memakai jilbab mode itu saya selalu mengatakan “ah saya gak bisa pake kerudung kaya begituan”. Eh ternyata ajakannya gak berenti sampe di situ, teman saya malah bilang “tenang aja, gampang kok, saya ajarin deh”. Ciaaaat!!! Keukeuh banget ya… Maka saya pun berkilah “ah nggak ah, ribet, nanti muka saya keliatan makin bulet”. Ah, jawaban yang sekenanya. Entahlah kenapa saya tidak utarakan saja alasan sebenernya yang ada di otak saya, yang keluar malah jawaban/alasan sekenanya, paling parah alasan yang keluar “saya gak suka yang model gitu”. Cukup sampe di situ, tidak ada penjelasan lanjutan.
Huh, lupakan teman-teman saya yang gencar mengajak saya berjilbab dengan mode itu. Saya justru terkejut dengan keinginan salah seorang teman saya. Di tengah maraknya mode jilbab yang “menarik” ini, teman saya itu justru menyatakan keinginannnya untuk berjilbab lebar dan tebal. Begini kalimat yang diutarakannya pada saya lewat percakapan via whatsapp : “teh, kalo beli kerudung besar+tebel yg kaya punya teteh belinya dimana biasanya? Pengen.. hehe”. Bahkan ketika obrolan kami beralih pada topik lain, di ujung percakapannya dia kembali mengingatkan untuk memberi info tentang toko yang menjual krudung lebar+tebal. Subhanallah.. Benarlah bahwa jika Allah berkehendak untuk memberi hidayah, maka waktu itu akan datang bahkan di waktu yang tidak kita duga. Alhamdulillah,,masih ada yang justru ingin memakai jilbab lebar dan tebal.
Akhwat, kita menarik…dari dulu kita sudah menarik…kita menarik dengan segala yang kau miliki…sungguh Allah memuliakan kita…sungguh Allah ingin menjaga kita..tak perlu kita sibuk membuat diri menarik di depan manusia, mari sibukkan diri kita agar menarik di hadapan Allah..semoga keberkahan jilbab akan kita dapatkan ketika kita mengikuti perintahNya…
Setiap orang memiliki sejarah atau alasan masing-masing kenapa ia sampai berjilbab. Apapun sejarahnya sampai kita behijrah untuk berjilbab saat itu, satu yang harus sama-sama kita yakini sekarang bahwa jilbab inilah yang akan menjaga kita dan kitalah yang harus menjaga jilbab ini. Apapun alasan kita berjilbab saat itu, yang harus kita tekankan saat ini adalah kita berjilbab karena Allah ta’ala. Mencintai jilbab berarti mencintai Allah. Mencintai Allah berarti mengenyampingkan kecintaan kita terhadap dunia. Saya mencintai cara saya berjilbab sekarang. Saya akan selalu mencintai cara saya berjilbab seperti saat ini. Dan semoga Allah menjaga saya dengan jilbab ini.
Sesaat sebelum saya memasukan tulisan ini dalam blog saya, saya membaca twitter milik Helvy Tiana Rosa, salah satu nya: Mari berbusana muslimah dgn menggunakan #jilbab scr syar'i tp tak perlu sinis terhadap yg modis. Sesuai syariah dan modis kan bisa :).
Haha,,,dengan tulisan ini bukan berarti saya sinis terhadap mode jilbab ini. Seperti yang pernah saya tulis dalam tulisan saya beberapa waktu lalu (yang juga tentang jilbab) bahwa saya tidak memiliki kapasitas untuk mengatakan bahwa sesuatu benar atau pun salah. Saya hanya berpendapat, dan ini blog saya maka inilah tempat saya bisa mengutarakan pendapat saya. Modis tapi syar’i memang gak masalah..tapi mari maknai syar’i lebih dalam..komprehensif, tidak setengah2..
Wallahu a’lam…

4 September 2012 (International Hijab Solidarity Day)
Semoga semangat berjilbab yang sesungguhnya tumbuh kuat dan semakin kuat di hati setiap muslimah. Allahuakbar!

Selasa, 14 Agustus 2012

akhir dari sesuatu merupakan awal dari sesuaru yang lain (part 1)

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Beberapa menit menjelang yudisium program profesi ners angkatan XXII FIK Unpad..
Beberapa jam sebelumnya sudah mulai berkemas barang-barang..
..masa menjadi mahasiswa PPN sudah hampir berakhir
..masa kontrakan sudah hampir berakhir
..dan (mungkin) masa perantauan di Bandung akan segera berakhir.

akan banyak yang ditinggalkan di sini..
kenangan..
perjuangan..
tangis..
tawa..
SEMUANYA...begitu membekas di hati ini..

Yang harus aku ingat, semua akhir ini, adalah awal dari banyak hal ke depan..
Berharap akan dapat menyulam kehidupan yang lebih baik ke depannya...
yang baik..menurut Allah..

Minggu, 08 April 2012

..dua puluh tiga, tua atau dewasa?..

Bismillaahirrahmaanirrahiim..


Orang bilang: tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Sejenak saya bingung dengan arti kalimat ini. Namun setelah melalui proses berpikir yang panjang dan lebar *gk penting, akhirnya saya mendapatkan definisi kalimat ini. Entahlah tepat atau tidak, setidaknya saya memiliki sendiri definisi kalimat ini.


Ya, sekitar satu pekan yang lalu tepatnya tanggal 3 april, genap sudah 23 tahun saya menjadi penghuni bumi ini. Artinya, sudah 23 kali saya melewati tanggal 3 april. Setiap tanggal 3 april di tiap tahunnya entah mengapa ada saja yang berbeda. Tahun ini, tidak ada lagi kejutan-kejutan macam jaman saya kuliah. Diguyur air lah, pintu kamar kosan diketok keras-keras lah, ataupun kueh ulang tahun dan kadonya. Tidak ada, tidak ada lagi hal-hal macam itu. Pagi itu hanya diawali bangun dini hari dengan rasa kaget luar biasa karena malam itu saya ketiduran dengan tugas yang terbengkalai..oalaaah..kesal sekali rasanya! Baru beberapa menit kemudian saya sadar itu tanggal 3 april, saya raih HP saya, ada beberapa sms (walaupun tidak sebanyak dulu). Kejutan, sms pertama masuk dari wanita luar biasa: IBU. Isinya pendek, namun paling berarti menurutku. Benar-benar tidak ada yang biasanya, bahkan saya dibuat tergelak melihat ekspresi 2 teman kosan saya yang baru sadar hari itu saya milad ketika sampai di kampus. Saya kira merka pura-pura lupa, ternyata lupa beneran *tepok jidat. Dan SMS-SMS berikutnya hingga malam datang lagi membuat saya berpikir bahwa 3 april memang istimewa, bukan karna hari milad saya, tapi setidaknya 3 april adalah hari dimana banyak orang mengingat dan mendoakan saya, alhamdulillah...


Dan ini lah yang khas dari 3 april yang ke-23...
Lebih dari setengah ucapan lewat SMS, wall fb maupun ucapan langsung menambahkan suatu doa yang cukup berbeda dari tahun kemaren. Hmm,,mungkin biasa untuk sebagian orang, namun menurut saya ini di luar yang biasa. "semoga dimudahkan jodohnya, semoga cepet nikah, semoga cepet ketemu jodohnya", la la la...doa semacam itu lah yang membuat diri ini merasakan sesuatu yang banyak orang bilang dengan "galau".


Ah,,dua puluh tiga..apa memang sudah waktunya? Seorang teman menjawab " ya wajarlah put, liat aja ucapan-ucapan berikutnya, pasti banyak yang ngungkit2 jodoh. da waktunya" ketika saya mengeluh tentang hal ini saat pagi hari. Ya, dia memang benar. Hanya beberapa yang tidak mengungkit sesuatu yang berbau "pernikahan".


Berbicara tentang pernikahan tentunya berbicara tentang kesiapan. Namun ketika berdiskusi dengan beberapa teman, saya malah ditanya "emang siap tu yang kaya gimana?". Nah loh, saya bingung.
SIAP? haha... Ternyata hal ini masih tabu buat saya. 
Saya bingung mendefinisikan kata siap. Ternyata saya bukan hanya belum siap menikah, tapi saya pun belum siap mendefinisikan kata siap. 


Huft,,membicarakan persiapan nikah menurut saya tidak mudah. Karna ini merupakan proses mempersiapkan diri untuk menyatukan banyak hal, bukan hanya 2 manusia, bukan hanya 2 keluarga, bukan hanya 2 hati, bukan hanya 2 kebiasaan, tapi banyak hal yang harus dipersatukan nantinya. Kalau coba mengevaluasi diri dari definisi siap sementara yang saya miliki, maka nampaknya prosesi sakral itu tampaknya akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.


Namun...
ada hal yang selalu membuat saya mempertimbangkan ini, apalagi kalau bukan permintaan orang tua. Bapak tidak pernah bilang secara terang-terangan, namun ternyata dibalik itu semua beliau selalu bertanya tentang hal ini ke ibu. Rupanya beliau merasa agak khawatir melihat saya yang gak pernah pacaran, gak pernah membawa teman laki-laki ke rumah, atau bahkan mendengar kabar saya dekat dengan seorang laki-laki. Haha...
Kalau ibu, lebih mengerti tentang hal-hal yang dikhawatirkan bapak itu. Namun tetap saja harapan untuk menyegerakan hal ini menjadi harapan ibu saat ini. Alasannya? "mumpung ibu masih kuat untuk ikut ngasuh cucu".  :'(

Ibu,,,mengertilah..bukannya aku tak mau..diri ini jelas ingin..
tapi...
biarkan aku mengabdi dulu pada bapak dan ibu..
merawat bapak dan ibu di hari tua..
Ibu..bukannya aku tak mau..diri ini jelas ingin.
tapi..
mau saja ku rasa tak cukup.
biarkan aku mempersiapkan yang terbaik untuknya.
Tenang ibuku..
pernikahan juga salah satu tujuanku,,
telah masuk timeline hidupku,,
Biarkan proses pendewasaan memantapkan kesiapanku..


Semoga tulisan ini bukan tulisan penambah kegalauan.
Hanya berharap, tulisan ini bermanfaat, setidaknya bagi diri sendiri.


Jadi, tua atau dewasa? :D

Jumat, 23 Maret 2012

Jagoan-jagoan ku...

Bismillah...


Setiap melihat mereka, saya seperti melihat sebuah janji masa depan: masa depan yang lebih baik. Janji masa depan yang berlimpah kebaikan di tengah kejahiliyahan yang mungkin masih akan mewarnai. Membayangkan mereka tumbuh dan berkembang, menjadi orang-orang yang berdiri tegar menjadi pembela agama dan bangsanya.


ah, agak lebay memang, hee.. Tapi itulah yang selalu saya rasakan tiap kali meihat mereka, kepolosan mereka, ulah mereka, celoteh mereka, bahkan mungkin cita-cita mereka. Mereka yang kini sedang dididik menjadi orang terdidik.


Ya, saya begitu senang tiap kali melihat mereka, jagoan-jagoan ku, keponakan-keponakanku.. Tumbuh sebagai anak bungsu membuat saya tidak pernah melihat keberadaan anak yang lebih kecil dari saya di rumah. Maka tak heran ketika mereka lahir satu demi satu, ada kebahagiaan yang tak tergambarkan di hati ini.


Mereka -dan anak2 lainnya di dunia ini- adalah para calon penerus kelangsungan kehidupan ini, baik atau  buruknya akan bergantung pada baik atau buruknya mereka dididik.


Dan inilah 4 dari jutaan calon penerus keberlangsungan kehidupan ini:


Afifah Azzahrah
Biasa dipanggil zahra. Dengan nama ini, ayah dan bundanya berharap dia akan menjadi wanita yang dapat menjaga kehormatannya. Zahra lahir sebagai cucu pertama dalam keluarga saya. Namun karna dia lahir dari kakak saya yang ke-3, maka dia akan memanggil sepupu-sepupunya dengan panggilan kakak, haha, jadi dia harus memanggil zidane yang 1tahun lebih muda dari dia dengan panggilan "aa zidane", bahkan dia memanggil hasna (yang lebih muda 3 tahun dari dia) dengan panggilan "kakak kecil hasna".
Zahra lahir tanggal 10 November 2008 di Denpasar Bali. Setiap Selasa, Kamis dan Sabtu adalah jadwalnya sekolah di plygroup Al-Biruni Cirebon. I'm so proud of her, di usianya yang baru 3 tahun lebih beberapa bulan aja ini, dia udah hafal huruf A-Z, hafal angka2, hafal nama dan bentuk huruf hijaiyah, hafal beberapa doa, hafal beberapa nama surat Al-Qur'an, bisa naik sepeda, pake baju sendiri, pake kaos kaki&sepatu sendiri, makan sendiri, dan lain-lainnya. Sebagai yang paling tua dari sepupu-sepupunya, dia bisa bersikap "lebih dewasa", misalnya mengalah kalau pada berebut mainan. Tapi kalau dia lagi gak mau ngalah, beuh, galaknyaaa... hehe..
Calon hafidzah (aamiin) ini bakal punya adik beberapa bulan lagi. Lucunya dia pernah bilang ke gurunya "Miss, wawa sekarang rajin menabung, kalau uangnya udah banyak mau dibeliin kereta dorong buat dede nya wawa", celotehan yang menggemaskan namun mengagumkan.


Atha Fairuz Zidane
Zidane masih memegang predikat ter-ganteng karena semua sepupu dan adiknya adalah perempuan. Anak pertama dari kakak saya yang pertama ini lahir satu tahun kemudian setelah zahra, yaitu 8 November 2009,di Cirebon. Anak yang super duper aktif ini emang susah dikendalikan. Selalu bergerak kemana pun selagi dia belum mengantuk. Utinya (ibu sy) pernah bilang "ampun deh zidane, punya mainan sukanya dibongkar-bongkar". Hehe, mungkin agak mengesalkan meihat anak ini membongkar-bongkar mainannya, tapi menurut saya justru ini kelebihannya. Anak laki-laki emang harus serba bisa nantinya. Dan suka membongkar-bongkar mainan adalah salah satu tanda dia jago di bidang mesin nantinya, hehe, aamiin.
Usianya baru 2 tahun lebih beberapa bulan, namun sudah punya 1 adik perempuan yang sangat disayanginya. Karena udah punya adik, maka dia diajarkan untuk bisa melakukan beberapa hal sendiri. seperti makan sendiri, dll. Dan beberapa bulan lagi zidane siap masuk sekolah, HORAY!
Zidane suka memanggil dirinya dengan panggilan "ndan", haha..dan adiknya sedang diajari untuk memanggil dia dengan panggilan "mas". Walaupun kadang suka dibilang bandel, dia sangat sayaang ke adiknya. Suatu saat dia mau diajak abinya ke jakarta, namun dia berlari kencang masuk ke dalam rumah kembali ketika mendengar adiknya menangis keras sambil teriak "dede", saat sudah sampai di dekat adiknya dia berkata "dede, kenapa dede" sambil mengelus kepala adiknya. Subhanallah, luar biasa!


Aqilah Hasna Humairah
Huaa,,si lucu nan menggemaskan ini biasa dipanggil "dede 'na"...Lahir di Cirebon tanggal 19 Juli 2011. Sekarang sedang giat-giatnya belajar jalan dan mulai tumbuh gigi, gak heran dia sering kecapean dan jadi lebih kurus. Melihat senyumnya pasti membuat semua orang gemas, lucu sekali, trus me! Anaknya agak suka ngambek kalau dia gak nyaman, nangisnya kenceeeng banget. Tapi dia bisa mengimbangi kakaknya dengan jadi anak yang pendiam dan tidak bergerak secara berlebihan kaya kakaknya, hehe..






Dede' baruuu





Alhamdulillah..kemarin (23 Maret 2012) baru lahir jagoan ke-4 ku...Lahir dengan berat 2,3 kg dan panjang 47cm. Hmm, terbilang paling mungil dari sepupu-sepupunya. Semoga bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat.




Itulah jagoan-jagoanku..para calon agen perubahan. Di tangan mereka, dunia ini akan mengalami perubahan yang lebih baik, insya Allah.


Sangat menyayangi mereka..Alhamdulillah telah Allah titipkan mereka dalam keluarga besar kami. Amanah yang tidak mudah, untuk mendidik mereka menjadi orang-orang terdidik. insya Allah. :)

Rabu, 14 Maret 2012

..rindu ini...

Bismillah...


beberapa hari yang lalu, sempat kembali menengok pesan whatsapp dari seseorang adik yang berisi nama adik2 yang menjadi koord dept di Rohis QA FIK Unpad 2012. Tertulis beberapa nama yang sudah saya duga memang akan memegang posisi itu. Salah satunya adik yang menjadi koord dept Ilmy, nama yang tak asing bagi saya, karna 2 tahun lalu, nama itu yang saya "paksa" untuk berada di jajaran staff ilmy untuk menemani perjuangan da'wah ilmy yang terbilang "sangat baru" saat itu di QA FIK UNPAD.


Salah satu nama yang membuat saya tertarik adalah nama seorang adik yang saat ini menjadi koord dept Medium (Media Da'wah dan Informasi Umat). "Sarah 2010" (baca: Sarah dari angkatan 2010), adalah nama yang saat ini mengemban amanah menjadi koordinator dept medium. Awalnya agak sedikit kaget. "Subhanallah, angkatan 2010 sudah menjadi koord dept Medium", mengingat angkatan 2010 berarti baru tahun ke-2 di FIK, brarti baru 1 kali mengalami periode kepengurusan QA. Tetapi memoriku berputar kembali ke kenangan 3 tahun lalu. Tahun 2009, nama koord dept Medium itu diisi oleh nama "Puput 2007". Saat itu angkatan 2007 menginjak tahun ke-2 nya di FIK dan menginjak kesempatan ke-2 untuk turut serta menggerakkan roda da'wah QA. Ya, rupanya posisi sarah saat ini adalah yang saya alami 3 tahun lalu, di tahun ke-2 dipercaya mengkoordinasikan satu departemen. Hmmm...


Entahlah bagaimana perasaan sarah saat ini. Yang jelas perasaan saya 3 tahun lalu begitu masih melekat dalam ingatan. Terkejut, tidak percaya, beban, gak sanggup, gak pantes: itulah sebagian pikiran saya tentang amanah ini. Ah, sulit digambarkan bagaimana perasaan saya saat itu. Mungkin agak sedikit lebay, tapi entahlah, itu yang saya rasakan. Bagi saya, seorang puput di tahun 2009, amanah ini benar2 sesuatu yang aneh. Saya merasa masih menjadi anak bawang di dunia ke-Rohis-an. Ditambah saat itu saya adalah saya yang masih sering memakai celana, yang masih sering lupa memakai kaos kaki, saya yang masih sering bolos mentoring, dan berbagai kondisi yang lainnya yang membuat saya berpikir "saya kan gak akhwat bgt". Ya, kondisi saya jauh berbeda dengan beberapa teteh-teteh koordinator dept lainnya di QA tahun 2009 yang penampilannya sangat rapih, bagaimana mungkin Allah menjatuhkan amanah ini pada saya? Ah, aneh rasanya...kenapa pula teh Ria Indriani (koord dept Medium QA 2008) bisa meyakinkan bahwa saya bisa memegang amanah ini. Saat rasanya masih belum mantap hati ini, eh sudah ditambah kejutan lain: dua orang staff Medium saat itu adalah angkatan 2006 (baca: kakak tingkat) yang tercatat aktif di FLP Bandung. Aaaargh,,,rasanya hati makin ciut. Bagaimana saya bisa menjalani amanah ini? Bisakah saya menjadi seorang pemimpin? Bisakah ya Rabb??


Ternyata proses menjawab semua keraguan saya. Ya, proses menjawab semuanya.
Saya kan gak akhwat banget?
--justru proses ini lah yang sedikit demi sedikit merubah saya..menyadari bahwa menutup aurat secara sempurna bukanlah sekedar pilihan, melainkan kewajiban dan kebutuhan.
Saya kan baru?
--ternyata gak baru2 banget kok, 1 tahun sebelumnya di Medium cukup jadi bekal untuk menelaah mana program yang masih harus dilanjutkan, mana yang dimodifikasi, dan mana yang diganti.
Saya membawahi kakak tingkat?
--salah! itu statement yg salah! saya bukan membawahi kedua kakak tingkat saya itu. tepatnya saya bekerjasama dengan mereka. Justru banyak pelajaran dari keduanya. Dua kakak yang sangat bijak dan profesional. Rindu mereka, teh niken dan teh ade..semoga Allah selalu melindungi keduanya.
Bisakah saya memimpin?
--Hey, ternyata itu kesempatan yang Allah berikan pada saya untuk mengenal seperti apa itu pemimpin.
Sanggupkah saya?
--Jawabannya: saya telah menjalani proses itu sampai akhir periode. Nilainya, saya serahkan pada Allah. Tugas saya terbatas pada proses, sungguh Allah yang berhak menilai : sudah benarkah yang saya kerjakan.


Proses yang tidak mudah, namun terasa sangat indah. Tim Medium yang luar biasa. Saling mendukung, saling bekerjasama, saling melengkapi, saling mengingatkan, saling berbagi, dan "saling2" dalam kebaikan lainnya.


Medium, rumah yang memberikan keteduhan tersendiri ketika berada di dalamnya, ketika berinteraksi dengan orang2 didalamnya dan berda'wah di bidang ini. Rindu, ya, sangat rindu. Mading, kajian tematik, buletin Iffah, buletin QtA, fs, fb, blog, dll: sangat rindu mengerjakan semua itu.


Rohis QA...rumah yang sangat menentramkan. Lingkaran syuro (syuro departemen maupun syuro koord), agenda-agenda da'wah, dan segala hirup pikuk tentang QA: begitu sangat merindukan itu semua. QA, tempat menemukan sahabat2, yang dipersatukan karna cinta..cinta pada Allah ta'ala..


sedikit kenangan di akhir kepengurusan Medium QA 2009:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=199249504113


Proses ini membuat saya yakin, Allah tak akan menjadikan apa yang terjadi pada hambaNya menjadi sesuatu yang sia-sia, selama itu dijalankan atas namaNya, dan hanya untukNya.


Wallahu a'lam...

Minggu, 11 Maret 2012

..kuncinya adalah SYUKUR..

Bismillah..


Saat ini hampir tengah malam..sedikit bingung mau ngapain..antara menyiapkan bahan untuk pelatihan besok, atau merampungkan tugas laporan jiwa..keduanya kurang menarik saat ini..akhirnya mampir dulu ke blog.


Ya...alhamdulillah...satu stase lagi terlewati...semakin banyak yang didapat..benar-benar suatu proses yang melelahkan, namun sangat berkesan.


Begitu banyak kata syukur terucap hari itu. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Nya.. hari itu, hari terakhir di stase jiwa, hari dimana digelar seminar akhir, hari dimana segala rasa terasa.
Seminar yang berjalan lancar (walaupun sedikit membuat sakit kepala), terminasi dengan pasien dan perawat, hingga pindahan kembali ke bandung,,semuanya itu membuat tak hentinya mulut dan hati ini berucap syukur pada Nya.
Ada haru yang terasa, entah apa penyebabnya.
Sedih rasanya hari itu, entah apa yang membuat sedih.
Sedih yang membahagiakan. atau bahagia yang menyedihkan. entahlah apa namanya.


STASE JIWA..sungguh luar biasa...
setelah berbulan-bulan berkutat di RSHS, berhadapan dengan berbagai kasus..namun di sini, di RS Jiwa Prov Jabar, banyak yang berbeda lagi, sangat berbeda.
Pernah hampir menangis karna sulit mendekati pasien.
Pernah hampir stress beradaptasi dengan cuaca yang dingin.
Ah, tapi semua itu LUAR BIASA.


Pernah saya melihat keluarga yang hampir menangis melihat kondisi anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa. Ada juga pemandangan mengharukan ketika dengan bahagianya seorang kakak menjemput adiknya yang hari itu diperbolehkan pulang (dia melepas sepatunya karna sandal adiknya hilang, memakaikan sepatunya tersebut ke kaki adiknya, dan ia sendiri pulang tanpa alas kaki, mengharukan!). Yang tidak kalah mengharukan ketika melihat seorang ayah yang menggendong anaknya yang juga diperbolehkan pulang hari itu (anaknya berusia lebih kurang 18 tahun, tampak mengalami retradasi mental).
dan pemandangan mengharukan lainnya..luar biasa..


Kembali ke kata syukur. Suatu saat saya ngobrol dengan seorang teman. Ia mengatakan bahwa satu pelajaran yang dia tangkap dari beberapa kasus kejiwaan di ruangannya adalah tentang satu kata bernama SYUKUR. Beberapa kasus kejiwaan kadang bermula dari hal-hal yang mungkin tidak terlalu berat. Contoh kasusnya: seorang pasien menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia cintai, ia kecewa dengan kondisi itu, tidak bangga pada suaminya, dan entah bagaimana ceritanya hingga ia mengalami gangguan jiwa. Satu kata kuncinya: ia tidak bersyukur. Andai saja ia mau bersyukur dengan seseorang yang dipilihkan utnuknya itu, berusaha mencintainya, dan yakin bahwa Allah berikan yang terbaik untuknya, mungkin ia tak perlu menghadapi kondisi seperti saat ini.
Dan banyak kasus lainnya, yang berawal dari berbagai penyebab, yang mengakibatkan gangguan jiwa karna manusia lupa kata syukur.


Syukur, begitu simpel katanya, dalam maknanya, kadang sulit mengaplikasikannya, namun besar pengaruhnya.
Percayalah...
Saya pun percaya, syukur yang membuat hari itu saya merasakan dua perasaan itu: sedih dan bahagia.
Bersyukur Allah memberikan kesempatan untuk menjalani praktik keperawatan jiwa ini. Bersyukur bisa mengenal mereka -pasien gangguan jiwa, perawat jiwa, dokter spesialis jiwa-, bersyukur bisa serumah dengan mereka -temen2 sekosan di cisarua-, bersykukur bisa bekerjasama dengan mereka -teman2 kelompok3-, bersyukur bisa dibimbing mereka -CI ruangan, dosen akademik-, bersyukur memiliki keluarga besar seperti mereka -teman2 kelompok stase besar-, serta bersyukur memiliki Allah ta'ala -yang menyebabkan semua ini ada-.


Dalam perjalanan pulang ke Bandung hari itu, sembari melihat pemandangan luar biasa indah di daerah Lembang dan mendengar celotehan teman-teman, saya berpikir satu hal: kunci kebahagiaan menjalani suatu proses adalah dengan mengambil hikmah positif sebanyak-banyaknya dan bersyukur.
Ya, hari itu saya sangat bahagia, dan semoga ke depannya saya akan terus bahagia, bukan saja karna akan banyak hal menyenangkan karna akan banyak juga hal yang tidak menyenangkan. Namun semoga saya tetap bahagia, dengan kata SYUKUR.



















Wallahu a'lam.. :)

Sabtu, 03 Maret 2012

..mungkin ini peringatan dari Mu..

Bismillahirrahmaanirrahiim..


Semua bisa terjadi..ya harusnya dari awal saya sadari ini...
Mungkin Allah sedang memperingatkan saya...tentang satu hal yang mulai saya lupa.

Sesungguhnya saya bukan lupa..tapi mencoba mengambil sisi lainnya.

Mencoba memantapkan niat..agar yang dilakukan membawa manfaat.


Tapi saya lupa..sekali lagi, saya lupa....
Dia juga laki-laki..yang punya hati..


Ya Rabb,,mohon ampun...
sungguh saya tidak bermaksud apapun...
selain untuk mengusahakan kesembuhan baginya..
dan berusaha mengembalikannya ke dunia nyata..


Ya Rabb,,jika kau tengah mengingatkan saya..
bahwa saya mulai lupa prinsip yang seharusnya..
maka hanya padaMu ku kembalikan urusan ini..
dan mudahkanlah datangnya solusi.


Untuk seseorang di suatu ruangan di suatu rumah sakit..
maaf jika perilaku saya berubah akhir-akhir ini..
bukan maksud saya menyakiti..
tapi bukan itu maksud diri ini..


saya syukuri kemajuan yang anda alami..
namun tolong jangan salah artikan..
Karna apa yang saya lakukan..
bukan untuk dipahami "dengan hati"..



Ya Rabb,,Engkaulah yang membolak-balikkan hati..
setelah adanya peringatan ini..
mohon kuatkan diri ini..
untuk menjaga diri dan hati..
hingga waktunya ada yang memiliki nanti.

Sabtu, 18 Februari 2012

surat untuk adik di balik jeruji besi

assalaamu'alaykum...


teruntuk adik baruku..yang meninggalkan kesan tersendiri di hatiku...


Teringat saat pertama kali berkenalan, saat kakak tanya apakah adik ingin menceritakan "kejadian" itu, adik malah bilang "ya mau ath kak, da buat tugas".
hmm,,sejujurnya kakak sedih mendengar itu dik...sempat terfikir apakah adik tidak percaya pada kakak? Ah sudahlah, yang penting adik mau bercerita pada kakak, begitu pikir kakak saat itu.
Lalu cerita demi cerita mengalir begitu saja...adik bilang "kalau di luar biasa kak, kalau di dalam LUAR BIASA". Kakak gak menyangka kalimat dahsyat itu dapat keluar dari mulut mu dik..ungkapan sederhana penuh makna...begitu kah rasanya di dalam sini dik?
Laluy detik demi detik menguatkan rasa percaya adik pada kakak..adik mau berbagi dengan kakak..adik ceritakan keluh kesah adik pada kakak..kakak senang dik..


Hmmm...
Didalam memang luar biasa dik..
Dirimu juga luar biasa..
sekian bulan menjalani masa binaan di rutan, membuat dirimu banyak berubah.
dan sungguh luar biasa, adik bilang kalau adik memanng menyesal atas semua kejadian itu, namun adik tidak mau lagi menyesal, karna di sini banyak hal yang merubah adik (jadi lebih baik).
Dirimu memang luar biasa...
sekian tahun lagi menjalani masa binaan di rutan ini, adik telah berjanji akan melakukan banyak hal.
adik berjanji akan bersabar. adik berjanji akan membahagiakan orang tua setelah keluar nanti.


Adikku...
mungkin adik tidak tahu, betapa kakak bangga saat melihatmu membacakan puisi di depan waktu itu.
Lantas adik bercerita bahwa puisi itu adik tulis semalam dengan berurai air mata..tanda betapa rindunya adik pada keluarga adik, terutama orang tua adik...
Adikku..
mungkin adik tidak sadar, banyak pelajaran yang kakak ambil dari 5 hari interaksi kita. Terutama saat kakak bertanya "kalau malem tidurnya nyenyak?", lalu adik menjawab "Ya gitu we kak. Biasa aja bangun jam12 atau jam2, tahajud". "Rutin de'?". "Iya kak, da selalu kebangun, kaya ada yang ngebangunin, trus mau ngapapin lagi".
Subhanallah..kakak bagai tersengat listrik dik...di balik jeruji besi adik dapat tetap qiyamul lail, membuat kakak bertanya pada diri sendiri "sudahkah serutin itu?".
Adikku...
Sungguh kakak tak menyangka dapat dipertemukan dengan mu. Sungguh kakak tak menyesal menjalani masa praktik di rutan selama 5hari itu.
Tau kah dik? diluar banyak yang bertanya pada kakak "ngapain si praktik di rutan?". Mereka sungguh tidak tahu, bahwa kakak menemukan banyak hal luar biasa dari adik-adik yang luar biasa. Mereka sungguh tidak tahu bahwa bukan hanya target tugas praktik kakak saja yang didapat, namun kakak dapat banyak bonus dari balik dinding yang sudah kalian anggap istana kalian ini.
Adikku..
Mungkin bagi kakak, tak dapat lagi berada di aula itu, aula yang mempertemukan kita untuk pertama kalinya..
Mungkin bagi kakak, tak dapat lagi mendengar cerita-cerita adik..
Mungkin bagi kakak, tak dapat lagi melihat tawa adik dan teman2..
Mungkin bagi kakak, tak dapat lagi melihat wajah teduhmu yang seringkali menunduk..
Mungkin bagi kakak, hari ini adalah hari terakhir bertemu dengan mu di dalam sana...
Sampai berjumpa di luar adikku..sampai berjumpa 4 tahun lagi..
Semoga Allah berkenan mempertemukan kita nanti..
Namun jika tidak ada kesempatan bertemu itu, tetaplah berjanji pada kakak, bahwa adik akan menjalankan rencana-rencana adik, bahwa adik akan keluar dengan suatu tekad : BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK.
Ingatlah selalu Allah dik..karna sungguh hanya padaNya dapat adik labuhkan keluhkesah adik..tak usah adik khawatirkan kerasnya dunia ini, selama adik yakin ada Dia di hati adik..
Allah is always with you..you are never alone..


SEMANGAT
Semoga Allah selalu melindungimu




_kakakmu_