Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Mungkin sudah dapat ditebak apa yang akan saya uraikan dalam
tulisan saya kali ini. Tepat sekali kalau anda menebak bahwa latar belakang
penulisan kali ini adalah karena pemberitaan salah satu stasiun TV swasta yang
memuat berita tentang pola rekrutmen teroris yang menyinggung keberadaan Rohis.
Namun saya tidak bermaksud frontal untuk reaktif terhadap pemberitaan ini. Saya
hanya ingin menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya.
Saya pernah menulis postingan yang berjudul “rindu ini”
dimana di dalam tulisan itu saya uraikan bahwa betapa saya rindu dengan hiruk
pikuk kegiatan rohis. Saya benar-benar mencintai Rohis, karna apa? Karna di
sini lah cinta saya pada Allah semakin hari semakin bersemi.
Mereka bilang Rohis adalah awal dari pembentukan teroris…
Begini saja, selama kuliah saya masuk rohis dan benar-benar larut dalam
kepengurusan rohis selama 3 tahun. Lepas dari 3 tahun tidak lantas saya
benar-benar lepas dari rohis, saya masih berhubungan baik dengan adik-adik saya
di rohis. Nah dalam kurun waktu yang cukup lama itu, kalaulah memang saya
diajarkan menjadi teroris, mungkin harusnya saat ini saya sedang merakit bom,
atau sedang menyusun strategi peneroran atau bahkan sedang manjadi buronan
polisi karna aksi teroris yang telah saya lakukan. Tapi apa nyatanya? Saat ini
saya tidak melakukan apapun itu yang berbau teroris, justru saya dibuat bengong
oleh pemberitaan teroris, dan dibuat sedikit geram dengan pemberitaan teroris
yang dikaitkan dengan rohis. Karna apa? Because I’m Rohis and I’m not a
terorist!
Menurut saya, berita itu benar-benar berita yang keren tapi
tidak cerdas. Jelas tidak cerdas, lihatlah betapa banyak orang cerdas di
Indonesia ini atau bahkan dunia ini yang dulunya adalah anak Rohis. Mereka yang
memberitakan ini pasti bukan anak rohis, karna mereka tidak tahu apa yang kami dapatkan
dan lakukan di Rohis.
Dan ini lah Rohis dalam pandangan saya…
Rohis adalah tempat saya menemukan cinta…cinta pada sahabat,
cinta pada dakwah, dan segala sesuatu yang membuat saya semakin mencintai
Allah. Di rohis saya diajarkan untuk melihat segala sesuatu secara
komprehensif. Di rohis cinta saya pada Allah dan RasulNya semakin dikuatkan,
dan saya diajarkan cara meningkatkan kecintaan itu dengan cara yang cerdas,
bukan cara yang menyesatkan. Rohis adalah rumah yang nyaman bagi saya. Rumah
persinggahan ternyaman yang pernah saya singgahi selain rumah keluarga.
Jadi jelaslah jika banyak yang begitu reaktif terhadap
pemberitaan ini. Apa yang anak rohis rasakan dengan berita itu? Silakan
bayangkan bahwa tersiar berita keluarga anda dituduh sebagai sarang teroris.
Pasti anda tidak terima dan mati-matian akan membela. Itu lah kami.. Karna
Rohis adalah keluarga.. Rohis adalah cinta.. Cinta yang tidak sembarang dapat
dirasakan jika anda bukan anak rohis.
Dari dulu, hingga hari ini dan sampai nanti saya adalah anak
rohis dan saya cinta rohis… Dari dulu hingga hari ini dan sampai nanti saya
bukan teroris dan saya benci teroris.
I LOVE ALLAH..and I LOVE ROHIS because of ALLAH..
Wallahu a’lam…
0 komentar:
Posting Komentar