rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Selasa, 12 April 2011

UJIAN ????

Bismillaahirrahmaanirrahiim...


Kembali tulisan yang terinspirasi dari salah satu kejadian kecil di suatu hari... Awalnya menggelitik,,namun kemudian...Hmmm...


Dua hari yang lalu, waktu naik angkutan kampus...*setting susana: beberapa mahasiswa memegang bahan kuliah, musim UTS*. Obrolannya berasal dari beberapa mahasiswa suatu fakultas di Unpad. Entah fakultas apa, yang jelas bukan keperawatan -karna gak pernah liat mukanya di kampus fkep- :D
Obrolan yang saya dengar kurang lebih seperti ini:
*saya gak terlalu merhatiin orang yang ngobrolnya. jadi gak tau berasal dari berapa orang obrolan ini diciptakan*
......
A: ah UTS ini..ujian tidak serius..haha
B: kalo yang agak serius mah pas UAS...Ujian Agak Serius..hahaha...
C: haha,,jadi kapan dong seriusnya...??
D: serius mah waktu SP... Seius Pisan..hahahahaha...
......


Itulah obrolan yang -mau gak mau- saya dengar...menggelitik awalnya,,kemudian terpikir tentang sesuatu.
Ya, plesetan kepanjangan dari UTS dan UAS emang udah gak asing lagi.. Entah apa sejarahnya plesetan itu, tapi kesan yang timbul adalah mahasiswa seringkali gak serius dalam menghadapi ujian...Kadang sang penulis (saya-red) juga "kurang" serius menghadapi suatu ujian...hehe..


Bukan,, itu bukan kamu hai mahasiswa yang selalu siap menghadapi ujian.
Plesetan itu gak berlaku buat kamu, mahasiswa yang selalu menganggap ujian adalah evauasi..ujian sebagai salah satu langkah pembuktian keberhasilan suatu proses yang dinamakan belajar.


Plesetan itu buat mahasiswa yang masih sering berfikir bahwa ujian adalah rutinitas...ujian sebagai waktu yang dianggap mengganggu waktu bermain.. hmmm... -naudzubillahimindzalik-


Apa fenomenanya? apakah makna proses beajar-ujian ini sudah mengalami pergeseran?
Haaai...ini baru ujian dari manusia...dari manusia yang berperan sebagai dosen untuk menguji kemampuan kita...masa gak serius?? terus kalau nilainya jelek malah nyalahin soal...nyalahin dosen.. Hmmm...


Yuk maknai kata ujian lebih dalam lagi...
Gimana kalau kita beralih ke ujian yang asalnya dari Zat yang menciptakan kita. Ya, Allah -subhanahu wa ta'ala- kadang memberi kita ujian,,ujian untuk menguji keimanan kita, menguji kemampuan kita untuk bertahan  pada jalan kebenaran.
Dan ketika menghadapi ujian ini dengan tidak serius, dengan berkeluh kesah...apa kata Allah ya???
Terus waktu hasilnya jelek, apa lantas kita menyalahkan Allah?
Tentu kita bukan orang seperti itu kan, sahabat??!!


Jadi teringat suatu SMS tausyiah dari saah seorang sahabat, isinya sebagai berikut:
Jika seorang hamba diuji kemudian berkeluh kesah maka Allah menguji karna dosa-dosanya.
Jika seorang hamba diuji kemudian bersabar, maka Allah menguji karena ingin mengangkat derajat hamba tersebut.
Jika seorang hamba diuji kemudian hamba tersebut ridha, maka Allah menguji karna Allah mencintainya.
(Syaikh Abdul Qadir Jailany)


Subhanallah...pilihannya ada di kita kok...
Mau berkeluhkesah saat diuji? ya brarti Allah menguji karna dosa-dosa kita.
Mau bersabar saat diuji? insya Allah, Allah akan mengangkat drajat kita.
Mau ridha jika Allah menguji kita? Subhanallah, ujian itu adalah kado cintaNya untuk kita, karna Ia mencintai kita.


Sudah saatnya memandang segala bentuk ujian dari sisi lain...
Ujian akademik sampai ujian kehidupan dari Allah, ayo bekali diri kita dengan bekal yang tepat. Mari persiapjkan diri kita dalam menghadapi ujianNya dengan keridhaan, dengan kepercayaan bahwa akan banyak makna dibalik semua ini. Buktikan kita bisa melewati ujian itu,,bukti  kita yakin bahwa dibaik masalah besar kita punya Allah yang Maha Besar.


Wallahu'alam bishshawab.. :)

0 komentar:

Posting Komentar