rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Rabu, 27 April 2011

Lebih dari sekedar pilihan, Dik... (ketika hati belum memilih)

Bismillaahirrahmaanirrahiim...


Hmm,,kembali kejadian kecil di suatu hari, membawaku berfikir banyak untuk sekian menit. Kemudian,,,yah ini lah jadinya..


Udah lama mau nulis ini, tapi selalu tertunda. Akibatnya, semakin banyak kejadian kecil yang mendukung.


Semuanya berawal pada rasa terkejutku pada apa yang saya lihat di suatu daerah dalam perjalanan ke Cirebon.Saat itu sepertinya memang jam pulang anak SMA yang berlokasi di sekitar situ. Melihat mereka berseragam putih-abu berjalan dengan tas punggungnya sambil sesekali bercanda, rasanya terputar kembali memori tentang masa itu: masa SMA. Yah, mungkin hampir sama pemandangannya saat saya SMA dulu, sehingga memori SMA benar-benar dengan mudahnya bermain di benak saya saat itu. Dari jendela bus saya menyaksikan semua itu: keindahan masa SMA, persahabatan yang menyenangkan,  keceriaan, dll. Senyum tersungging menyaksikan semua itu. Namun, senyum ini terhenti, mata terbelalak tak percaya, hati dan mulut refleks menyeru kalimat istighfar. Astaghfirullah,,apa yang barusan saya lihat?? (waktu itu). MIRIS...Pemandangan yang menyayat hati. Langsung saja, yang saya lihat adalah: sekelompok remaja putra-putri sedang berkumpul (terlihat lebih banyak jumlah putranya), dan dua orang diantaranya (putra dan putri) berdiri berhadapan -entah apa yang mereka bicarakan- lalu DENGAN MUDAHNYA sang putra mencium pipi si putri. Ya Rabb,,seperti inikah pergaulan mereka?


Ingin rasanya menangis. Sudah separah itukah? Jika di tempat umum saja mereka sudah berani berbuat seperti itu, apa yang mereka perbuat di tempat yang tidak ramai orang? Astaghfirullah..semoga Allah mengampuni mata ini yang telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat.


Selanjutnya di Cirebon, ketika saya mampir di sebuah warnet karena modem sedang bermasalah. Ada rasa senang tersendiri ketika berkesempatan muter-muter dengan sepeda motorku berkeliling cirebon dan mampir ke sebuah warnet. Bersyukur bisa merasakan kembali apa yang biasanya saya lakukan saat belum pindah ke Jatinangor. Namun rasa syukur itu malah berubah menjadi penyesalan. Penyesalan yang kembali muncul karena pemandangan yang tidak mau saya lihat. Saat akan beranjak dari warnet, terlihat di salah satu kabin sepasang kekasih (tampaknya) sedang menyewa sebuah komputer untuk berselancar di du nia internet. Sang cowo duduk sambil 'berselonjor' kaki dan sang cewe duduk di pangkuannya dengan menyandarkan bahunya ke arah tubuh sang cowo. Hati panas, kesal, kenapa harus melihat hal seperti ini lagi.. Aaaargh...


Dua kejadian itu, kejadian yang terjadi pada anak SMA itu, rasanya membuat hati ingin menangis. Tau kah Dik, hati ini rasanya ingin menangis? Harus seperti itukah pergaulan yang kalian lewati? Apakah sudah tidak ada mata pelajaran agama di sekolah? Sudah tidak adakah binaan pergaulan di sekolah? Apakah orang tua tidak pernah menyampaikan hal-hal berkaitan pergaulan dua gender ini?


Hai remaja putri, kenapa kalian mau melakukan itu?
Menyerahkan kehormatan kalian pada pria yang entah siapa. Ya, mereka memang temanmu (kekasih mungkin), tapi setelah itu siapa? akankah jadi suamimu?
Mari sama-sama beristighfar adikku.. Jika kalian muslim, bukalah kembali kitabmu..Al-Qur'anulkarim...yang memuat semua hal yang harusnya menjadi pedoman langkah kita. Bukalah surat Al-Isra' (surat ke 17), bacalah ayat 32: “Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” Belum cukupkah adikku? Belum cukup meyakinkanmu? Baiklah, bacalah hadist berikut: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad).


Wahai adik2 putri, adik2 yang seiman, tahukah kita (wanita) adalah perhiasan dunia? Namun tahukah kalian, kalau kita pun bisa menjadi penghancur dunia ini? Seharusnya ada hijab antara kita dan makhluk bernama laki-laki (yang bukan mahrom kita). Sudah seharusnya kita menjaga hijab kita, menjaga hijab kita, jangan biarkan hijab kita tersibak. Jangan biarkan mata dan tangan jahil itu dengan sembarang bisa menikmati amanah yang Allah titipkan pada kita. Amanah besar untuk kita jaga. Dimana hanya mahrom kita yang berhak melihat dan menyentuhnya.


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini karena sungguh kita bisa menjadi perhiasan dunia. Wanita-wanita sholehah yang mencetak generasi Qur'ani. Wanita-wanita besar yang menjadi awal mula lahirnya pahlawan-pahlawan besar. Wanita-wanita penyejuk dunia dengan cahaya imannya, dengan keteguhan prinsipnya. Yah, seharusnya kita menjadi seperti itu dik...


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini karena sungguh kita bisa menjadi penghancur dunia. Wanita-wanita yang tidak mau menghijabi diri kita. Wanita-wanita yang enggan mengikuti Al-Qur'an. Wanita-wanita yang menjadi jalan kehancuran kaum laki-laki.  Bagaimana dengan generasi yang akan kita cetak nanti? akankah kita melahirkan generasi-generasi yang tidak kita bekali dengan Al-Qur'an? Naudzubillahimindzalik...


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini karena ini lebih dari sekedar pilihan. Jika di luar sana kalian mendengar bahwa "berhijab adalah pilihan", maka kusarankan adik2 membaca kembali AL-Qur'an surat An-Nur ayat 31. Setelah membacanya, apakah kalian masih berfikir ini sebuah pilihan ? Baiklah, ini memang pilihan..Pilihan menjadi baik atau menjadi buruk.


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini karena sungguh ini adalah sebuah kewajiban. Hijabilah diri kita (sekali lagi silakan buka Al-Qur'an, ini bukan kata-kata saya). Ikutilah aturannya, karena itu tuntutan Allah adikku. Semua Allah sampaikan bukan tanpa tujuan. Sayangilah diri kita. Sayangi diri ini dengan melindunginya dengan jilbab. Jagalah diri ini dari hal-hal yang menyesatkan. Mari kembali pada Al-Qur'an.


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini karena sungguh mendekat padaNya itu indah. Jangan kau takut menghulurkan jilbabmu. Jangan takut dunia mencemoohmu, karena akhirat yang indah menantimu. Jangan takut dunia menjadi jauh darimu, karena sungguh akhirat yang indah akan dekat denganmu..


Wahai adik2 putri, adik2 seiman. Saya sampaikan ini, karena sungguh JANJI ALLAH ITU PASTI... Ini bukan sekedar pilihan dik...


Wallahu'alam bishshawab 

0 komentar:

Posting Komentar